Senin, 28 Februari 2011

SEJARAH SINGKAT TENTANG GAMELAN


Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan sejak zaman Kerajaan Majapahit hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanyikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.

Sanggar Seni Sasono Sri Budhoyo bertujuan untuk :
1. Mendorong peningkatan dan perkembangan kehidupan kesenian sejalan dengan
    kebutuhan masyarakat;
2. Mendorong dan meningkatkan mutu karya seni sejalan dengan meningkatnya apresiasi
    masyarakat terhadap kesenian;
3. Meningkatkan, mengembangkan dan menampung peran serta masyarakat di bidang
    pembangunan kesenian;
4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan kesenian sebagai upaya untuk
    meningkatkan kesejahteraan pelaku seni.
S4B bersifat independen, berlandaskan pada prinsip kemandirian yang mengutamakan kesetaraan dengan berbagai pihak sebagai mitra kerja dan tidak berafiliasi dengan organisasi atau partai politik apapun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar